Oleh : Saprina Siregar -Praktisi Sekolah Inklusi dan Penulis
Hari Guru Nasional yang
diperingati setiap tanggal 25 November merupakan momen penting untuk mengenang
jasa para pahlawan tanpa tanda jasa dalam membangun peradapan bangsa. Komitmen menjadi “Guru untuk Semua dengan Mewujudkan Pendidikan
Inklusi, Pendidikan untuk Semua” menggaris bawahi peran guru dalam menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap anak, tanpa terkecuali,
mendapatkan hak yang sama untuk belajar dan berkembang.
Peringatan ini bukan
hanya sekadar simbol penghormatan, melainkan juga sebuah refleksi atas tanggung
jawab besar yang diemban para guru. Di tengah perubahan dunia yang begitu
cepat, guru menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa pendidikan tidak hanya
menjadi hak, tetapi juga menjadi pengalaman bermakna bagi setiap anak.
Pendidikan inklusi sebagai pondasi, menuntut kita semua untuk bekerja sama
dalam menciptakan sistem pendidikan yang merangkul keberagaman, mendorong
toleransi, dan menghapus diskriminasi di ruang-ruang belajar. Memberikan ruang
bagi seluruh rakyat Indonesia mendapatkan kasih sayang dan ketulusan dari guru
yang benar-benar ikhlas tanpa membeda-bedakan dalam memberikan pembelajaran.
Pendidikan
Inklusi, Komitmen untuk Keadilan
Pendidikan inklusi bukan
sekedar kebijakan, ia adalah panggilan hati untuk memastikan bahwa setiap anak,
termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), dapat merasakan keadilan dalam dunia
Pendidikan. Guru merupakan aktor utama yang memastikan bahwa setiap anak
diterima, dihargai, dan difasilitasi sesuai dengan kebutuhanya.
Pendidikan inklusi
merupakan kunci untuk membangun masyarakat yang adil dan berdaya saing. Konsep
ini menekankan bahwa semua anak, termasuk anak yang berasal dari latar belakang
yang kurang beruntung dari segi ekonomi, kemampuan dalam menyerap pembelajaran,
anak korban kekerasan, korban pelecehan seksual, perbedaan suku ras dan bangsa
semua berhak mendapat Pendidikan yang layak dan setara, berhak mendapatkan
akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Pendidikan inklusi tidak hanya
berbicara tentang akses, tetapi juga tentang kualitas pembelajaran yang mampu
memenuhi kebutuhan setiap individu.
Di Indonesia secara umum,
dan Aceh secara khusus tantangan Pendidikan inklusi masih cukup komples. Banyak
anak yang butuh layanan khusus belum mendapatkan layanan Pendidikan sesuai
standar, dan fasilitas yang mendukung pun masih terbatas. Namun, di balik
tantangan tersebut terdapat banyak guru yang berdedikasi tinggi. Berupaya
mengatasi kendala dan menciptakan ruang belajar yang setara. Guru inilah yang
menjadi agen perubahan, memberika peluang untuk masa depan yang lebih baik bagi
semua anak dengan penuh kasih sayang dan penerimaan dengan kesungguhan.
Guru berperan bukan hanya sekedar mengajar, akan tetapi
menjadi motivator, pendukung, inpirator yang memiliki pemahaman bahwa setiap
anak yang terlahir unik dan membawa cahayanya sendiri dengan potensi yang
sangat luar biasa. Pendidikan inklusi
membutuhkan empati, kreativitas, dan dedikasi untuk menghadirkan pembelajaran
yang adaptif dan fleksibel.
Guru Sebagai Penggerak Perubahan
Guru
adalah jembatan yang menghubungkan visi Pendidikan inklusi dengan praktik nyata
di lapangan. Melalui pendekatan kasih
sayang, ketulusan dan keberanian dalam berinovasi, guru menciptakan ruang
dimana semua anak diterima. Tentunya, hal ini membutuhkan dukungan dari
pemerintah, komunitas Pendidikan maupun masyarakat luas.
Guru
merupakan inti dari keberhasilan Pendidikan inklusi. Mereka bukan hanya
mengajar, akan tetapi menjadi pendamping yang memahami kebutuhan unik setiap
peserta didik. Kemudian, guru yang terlibat dalam Pendidikan inklusi memiliki
integritas dan moral yang lebih besar, mulai dari merancang strategi
pembelajaran yang adaptif yang mampu mengakomodir semua kebutuhan murid, baik
itu murid berkebutuhan khusus maupun murid non berkebutuhan khusus, sehingga
dapat menciptakan lingkungan kelas yang mendukung semua siswa untuk berkembang
sesuai potensi mereka.
Guru
yang berkomitmen terhadap Pendidikan inklusi menjadi agen perubahan yang
menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan keberagaman. Mereka mendidik
siswa untuk melihat perbedaan sebagai kekayaan, bukan hambatan. Dalam
praktiknya, Pendidikan inklusi tidak hanya membutuhkan keterampilan pedagogis,
tetapi juga keberanian dan kreativitas. Guru mampu mengatasi hambatan-hambatan
yang ada, baik itu keterbatasan sumber daya maupun stigma social yang sering
kali menjadi penghalang. Di sinilah pentingnya dukungan dari berbagai pihak,
yaitu; pemerintah, masyarakat, dan institusi Pendidikan, untuk membantu guru
menjalankan peranya secara maksimal.
Membangun Pendidikan untuk Semua
Dalam peringatan Hari Guru 2024 ini, mari kita renungkan
betapa pentingnya sinergi antara guru, orang tua, pemerintah, dan masyarakat
untuk menciptakan ekosistem Pendidikan yang benar-benar inklusif. Pendidikan
untuk semua bukanlah slogan, melainkan tanggung jawab bersama yang harus
diwujudkan dengan kerja nyata dan langkah yang nyata. Kita membutuhkan
kebijakan yang mendukung mengembangkan professional guru dalam menghadapi
tantangan Pendidikan inklusi. Selain itu, penyediaan fasilitas yang memadai dan
akses yang setara bagi setiap anak adalah kunci keberhasilan visi ini. Aku Kamu Kita adalah Setara bukan hanya
selogan di acara-acara seremonial belaka. Namun, ada wujud nyata di sana. Tidak
ada lagi penolakan-penolakan untuk anak-anak yang ingin bersekolah di sekolah
regular seperti anak yang lainya.
Hari Guru Nasional 2024 menjadi pengingat bahwa Pendidikan
inklusi adalah tanggung jawab bersama. Untuk mewujudkannya, diperlukan
kolaborasi yang kuat antara semua pemangku kepentingan. Pemerintah perlu
menyediakan kebijakan yang mendukung. Infrastruktur yang memadai, serta
pelatihan yang berkelanjutan bagi guru. Di sisi lain, masyarakat juga memiliki
peran penting dalam pembangunan budaya inklusi yang menghargai perbedaan.
Pendidikan inklusi juga menjadi salah satu langkah strategis
untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam bidang
Pendidikan yang berkuwalitas dan kesetaraan. Dengan memberikan akses yang
setara kepada semua anak, kita tidak hanya mendidik individu, tetapi juga
membangun bangsa yang lebih inklusif, adil dan harmonis.
Mengapresiasi Guru, Merayakan Kebersamaan
Pada perayaan Hari Guru Nasional ini,
mari kita sama-sama mengapresiasi dedikasi dan perjuangan para guru. Mereka
tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan yang
menjadi bekal penting bagi generasi mendatang dengan penuh ketulusan dan
keiklasan. Guru adalah sosok yang harus hadir untuk semua, menjadi pendukung,
inspirator, dan pemimpin bagi anak-anak dari berbagai latar belakang.
Dengan semangat, “Guru untuk Semua”,
mari kita terus mendukung peran guru dalam menciptakan Pendidikan inklusi yang
benar-benar memberikan kesempatan belajar kepada setiap anak tanpa terkecuali.
Bersama-sama, kita wujudkan cita-cita bangsa, Pendidikan untuk semua demi masa
depan yang lebih cerah.
Peringatan Hari Guru tahun ini,
bukan hanya menjadi ajang memberikan penghargaan kepada kepada guru, akan
tetapi menjadi momentum menegaskan kembali bahwa Pendidikan inklusi adalah
wujud nyata dari cita-cita bangsa yang berkeadilan. Mari kita jadikan Hari Guru
Nasional 2024 ini sebagai tonggak untuk memperkuat komitmen kita dalam
mendukung guru sebagai pilar utama Pendidikan.
Dengan semangat “Guru untuk Semua”, kita wujudkan Pendidikan
untuk semua, tanpa terkecuali.
Selamat Hari Guru Nasional 2024, Rangkul Perbedaan dengan
Kasih Sayang, Menyayangi dengan Kesungguhan.